02.58

Mengatasi Anak Hiperaktif

Diposting oleh mymentalisty

chida
Wed, 13 Sep 2000 22:51:39 -0700
Mengatasi Anak Hiperaktif

Senang rasanya melihat si kecil aktif, bergerak ke sana-kemari seakan tak ada
letihnya. Namun, perlu juga diwaspadai, apakah si kecil hiperaktif? Untuk itu deteksi
sejak dini agar bisa ditangani sejak dini. Kalau tidak, si hiperaktif akan sulit
dikendalikan.
"Hiperaktif dan gangguan perhatian bukan suatu gangguan yang dapat "disembuhkan
sepenuhnya," ujar dra. Shinto B. Adelar, M.Sc, psikolog anak. Anak-anak hiperaktif
bisa tumbuh menjadi orang dewasa yang berhasil, tapi ada pula yang sebaliknya hal ini
terjadi karena tak ditangani sejak dini.

Berdasarkan penelitian ternyata ada hubungan antara anak-anak hiperaktif dengan
mereka mereka yang pernah menghuni lembaga pemasyarakatan. Kebanyakan yang tinggal di
kawasan itu, masa kecilnya mengalami hiperaktif. Mereka memiliki kenangan yang
menyakitkan ketika di sekolah.

Ini akibat mereka tak ditangani sejak dini, mereka tumbuh dan berperilaku
merugikan dirinya maupun orang lain.

Karena gangguan ini tak mampu disembuhkan. Orang tua dan pendidik harus berusaha
kuat membantu mereka dan perlu dibantu sejak dini sehingga mereka bisa belajar
mengatur hidup, mengatasi frustasi dan kelemahan-kelemahannya.

Bimbinglah si hiperaktif ini menemukan keunggulan atau kekuatan sehingga mereka
terlatih menghargai diri pribadi yang memiliki keunikan yaitu kelebihan dan
kekurangan.

Jika tidak diberikan bantuan, anak akan berulangkali terperangkap pada lingkaran
kegagalan, frustasi, rendah diri dan akan membuat dirinya selalu bermasalah.

Penyebab Hiperaktif

1.. Faktor Genetik

a.. Anak laki-laki dengan eksra kromosom Y yaitu XYY.
b.. Kembar satu telur lebih memungkinkan hiperaktif dibanding kembar dua
telur.
c.. Faktor Lingkungan
Racun atau limbah pada lingkungan sekitar bisa menyebabkan hiperaktif
terutama keracunan timah hitam (banyak terdapat pada asap knalpot berwarna hitam
kendaraan bermotor yang menggunakan solar).
d.. Faktor Kultural dan Psikososial
Si anak hiperaktif dan impulsif lebih banyak pada keluarga tanpa ayah.
e.. Faktor Neurologik
Penelitian menunjukan, anak hiperaktif lebih banyak disebabkan karena
gangguan fungsi otak. Adanya brain damage akibat kesulitan pranatal atau perinatal,
penyakit berat, cidera otak.
Cara Menangani Gangguan Perhatian & Hiperaktif

a.. Ke dokter agar diberi obat tertentu untuk mengurangi hiperaktivitas.
b.. Pendisiplinan tingkah laku di rumah dan sekolah.
c.. Anak diikutsertakan kegiatan fisik terutama yang bersifat kompetetif
seperti berenang, olahraga bela diri, aerobiks, sepatu roda dan lain-lain.
d.. Ketrampilan bergaul, ketrampilan menghadapi masalah dalam kehidupan
sehari-hari.
e.. Orang tua dan anggota keluarga harus memahami gangguan yang terjadi pada
di hiperaktif sehingga bisa sama-sama menerima dan melatihnya.
Membantu Si Hiperaktif Belajar

1.. Orang tua dan anggota keluarga memiliki kesabaran pada si anak. Tindakan
yang menyebalkan yang ia lakukan bukan karena disengaja.
2.. Menyediakan banyak waktu, sabar, tekun, konsisten, suportif, karena si
kecil butuh perhatian khusus.
3.. Anak gangguan perhatian ini butuh bimbingan komunikasi, instruksi, respon
dari orang tua.
4.. Jangan bernafsu mengajarkan anak. Berikan dia perintah sedikit saja. Yang
terpenting perhatiannya tidak lepas.
5.. Jika si kecil sering mengalami kegagalan sehingga ia merasa rendah,
hati-hatilah, jangan sampai orang tua mengolok-ngolokwalaupun maksud Anda bercanda.
Membantu Memusatkan Perhatian Anak

1.. Tunjukkan sikap antusias pada Anak ketika menjelaskan atau mengajarkan
sesuatu.
2.. Variasikan nada dan volume suara saat mengajar. Sebelum mengajar agar ia
memperhatikan Anda, bersuaralah keras.
3.. Gunakan alat bantu untuk mempermudah menarik perhatiannya, seperti gambar.
4.. Biarkan anak membaca dengan bantuan jari atau alat lain untuk menunjuk
bacaan yang dibacanya sehingga perhatiannya lebih terarah.
5.. Kreatiflah menemukan contoh-contoh yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
6.. Berikan penjelasan dengan singkat dan jelas.
7.. Ajak anak belajar mengisi atau melengkapi kalimat yang belum selesai.
8.. Ajukan pertanyaan sehingga anak berpikir dan bertanya.
9.. Latihlah diskusi kelompok.
10.. Berikan pertanyaan mudah sehingga, mereka bisa menjawab dan tak lagi
merasa bodoh, untuk memberinya pengalaman positif.
11.. Berikan pertanyaah yang bisa dijawab anak bersama-sama sehingga mereka
bisa menjawab bersamaan.
Agar Anak Tetap Tenang

1.. Tempatkan anak di bangku yang dekat guru, di antara anak yang tenang dan
amat memperhatikan pelajaran.
2.. Tataplah anak saat berkomunikasi.
3.. Singkirkan perlengkapan yang tidak diperlukan di meja belajar anak, supaya
perhatiannya tidak pecah.